RUPST Ifishdeco (IFSH) Setujui Pembagian Dividen Tunai Rp63,378 Miliar
Thursday, March 28, 2024       15:08 WIB

Ipotnews - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Ifishdeco Tbk () menyetujui pembagian dividen tunai untuk Tahun buku 2023 sebesar Rp63,378 miliar atau setara Rp29,83 per lembar.
Adapun dividend payout ratio mencapai 30% dari laba bersih pada 2023 yang mencapai Rp211,26 miliar atau setara Rp109,63 per saham. Sepanjang tahun lalu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertumbuh 6,06 persen dibandingkan setahun sebelumnya Rp199,18 miliar (Rp93,74 per saham).
Pada 2023, membukukan penjualan (konsolidasian) sebesar Rp1,43 triliun atau melonjak 52,6 persen (year-on-year). Perseroan berhasil menjual 2,29 juta metric ton bijih nikel sepanjang tahun lalu atau 85 persen dari target sebanyak 2,7 juta metric ton nikel. Total aset per 31 Desember 2023 tercatat Rp1,07 triliun, dengan jumlah liabilitas Rp286,59 miliar dan ekuitas Rp785,88 miliar.
Direktur , Agus Prasetyono, menyampaikan pada tahun ini perseroan menargetkan produksi bijih nikel 2.202.975 ton. Target produksi bijih nikel ini akan berlanjut meningkat menjadi 2.247.035 ton pada 2025 dan ditargetkan bertumbuh maksimal menjadi 2.291.975 ton di 2026.
Adapun lahan konsesi Ifishdeco terletak di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Total luas lahan yang dimiliki Ifishdeco mencapai 2.580 hektar dan IUP Operasi/Produksi seluas 800 hektar.
Manajemen memperkirakan, permintaan nikel dunia akan terus menanjak hingga akhir tahun ini, seiring dengan peningkatan permintaan terhadap kendaraan listrik di dunia. Perseroan melihat potensi peningkatan permintaan nikel menjadi opportunity bagi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang dan pun berencana melakukan ekspansi usaha.
Rencana aksi korporasi tersebut, selain ditunjang oleh prospek positif industri nikel di Tanah Air, juga sejalan dengan permintaan produk nikel yang tetap tinggi. Faktor lain yang ikut mendorong perseroan untuk ekspansi, yakni kinerja keuangan yang bertumbuh positif hingga 2023.
Right Issue
Perlu diketahui, berencana mengeluarkan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) alias rights issue.
Direktur , Muhammad Ishaq, mengungkapkan, perseroan akan melaksanakan PM-HMETD dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 425 juta saham baru atau sebesar 20 persen dari total saham yang beredar, dengan nilai nominal Rp100 per saham.
"Rencana PM-HMETD ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham perseroan dalam RUPS -LB yang akan dilaksanakan pada 30 April 2024. Ketentuan sehubungan dengan PM-HMETD, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final saham akan ditentukan kemudian," ujar Muhammad.
Dia menyebutkan, pelaksanaan rights issue tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha dengan mengundang calon investor baru, baik lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam investasi modal dalam .
Muhammad menambahkan, berencana menggunakan seluruh dana hasil rights issue--setelah dikurangi biaya-biaya emisi--untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha. "Harapannya, PM-HMETD ini dapat memperkuat struktur permodalan perseroan," papar dia. (Budi/ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Saturday, Apr 27, 2024 - 13:56 WIB
Permintaan Rumah Tapak Meningkat, Lippo Cikarang (LPCK) Raup Prapenjualan Rp325 Miliar
Saturday, Apr 27, 2024 - 13:54 WIB
Harga Timah Dunia Melesat, Saham TINS Anjlok 18 Persen Sepekan
Saturday, Apr 27, 2024 - 13:46 WIB
Emas Antam Naik Rp 7.000 Per Gram
Saturday, Apr 27, 2024 - 12:06 WIB
Bos BCA Buka-Bukaan Alasan Rupiah Jeblok, Bukan Iran-Israel
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI